Senin, 29 September 2025

Cara - [Merayakan Ibadah Puisi]

kau tak perlu beritahu jawabannya

cukup beritahu aku caranya nona


seperti kala dulu

kita menyelesaikan susunan angka

yang kita sebut soal matematika


@fahmieljor

Makassar, 15 Januari 2022



Senin, 22 September 2025

Egoisme - [Merayakan Ibadah puisi]

kau adalah argumentasi yang selalu kuutarakan

kau adalah gagasan yang selalu kuperjuangkan

kau adalah pertaruhan yang harus kumenangkan


kau adalah nasehat yang kuabaikan

kau adalah omong kosong yang kuyakini

kau adalah satu-satunya egoisme yang kupertaruhkan, nona


@fahmieljor

Jeneponto, 15 Juli 2021



Senin, 15 September 2025

Pulang - [Merayakan Ibadah Puisi]

Aku pulang

jalan yang ingin kutapaki tak bisa ku gapai


aku kalah

pertarungan yang ingin kuhadapi tak bisa kuikuti


aku berhenti

berkhayal menggapai bintang di langit

sedangkan menyentuh langit kamarpun tak bisa


kabari aku nona


@fahmieljor

Makassar, 31 Januari 2022



Senin, 08 September 2025

Debar - [Merayakan Ibadah Puisi]

Lama kupikir

Mencintaimu ternyata begitu mendebarkan

menebak logika di balik rasa

menebak rasa yang bercampur murka

menebar murka yang disembunyikan, ah luar biasa


begitulah wujud debaran

ia menjelma menjadi menyebalkan sekaligus menyenangkan

walaupun ia menyakitkan hati, 

tapi memicu kinerja otak

mendebarkan bukan?


darahku memuncak di kepala

darahku mengalir di antara nyawa dan raga

jika debaran adalah kebutuhan

maka jadilah debaran paling kencang dalam hidupku, nona


@fahmieljor

Makassar, 18 Maret 2022



Senin, 01 September 2025

Dagangan yang tidak diperdagangkan - [Merayakan Ibadah Puisi]

kami menjual tingkah laku manusia yang tidak laku

kami menawarkan gagasan manusia yang tanpa dasar

kami membeli perasaan manusia yang rancu


selamat datang di toko kami

kami menyediakan kebutuhan manusia yang tidak dibutuhkan


@fahmieljor

Makassar, 08 Maret 2022



Senin, 25 Agustus 2025

Pendosa - [Merayakan Ibadah Puisi]

ketika malam, kita mengutuk pagi

ketika pagi, kita membenci siang

ketika siang, kita mencaci sore

ketika sore, kita memaki malam

ketika malam lagi, lagi dan lagi kita mengutuk pagi


kita semua adalah pendosa

yang berharap pelukan Tuhan


oh nasib baik,

berpihaklah pada jiwa manusia

yang baik semakin baik

yang buruk semoga segera membaik

karena kita memang hidup diatas tanah yang sama

tapi tidakdengan kondisi kehidupan yang sama


@fahmieljor

Makasssar, 12 Februari 2022



Senin, 18 Agustus 2025

Lupa bersama luka - [Merayakan Ibadah puisi]

lupa adalah luka

luka membuka yang terlupa

lupa menutup yang terluka

terluka karena lupa

lupa pernah terluka


aku mencintaimu nona

seperti luka yang terlupa

aku menyayangimu nona

seperti lupa yang penuh luka


tapi sepertinya kau adalah luka yang tak bisa kuraih

dan aku dipaksa untuk melupa

semakin aku memaksa lupa

semakin aku terluka


begitulah lupa, begitulah luka

ia menjelma menjadimu nona


@fahmieljor

Makassar, 08 Februari 2022



Sabtu, 16 Agustus 2025

17 Agustus - [Merayakan ibadah Puisi]

17 Agustus tahun ini

masih sama dengan 17 agustus tahun-tahun yang lalu

dan akan tetap sama dengan 17 agustus di tahun mendatang


aku masih

tetap menginginkanmu nona!


@fahmieljor

Yogyakarta, 17 Agustus 2020



Jumat, 15 Agustus 2025

Merah Putih - [Merayakan Ibadah Puisi]

Nona, aku menikmatimu dalam bungkusan kain merah di atas kepala

di balik tingginya gedung-gedung

bersama hembusan angin sore


Nona, aku menikmatimu dalam secarik kain putih yang menyelimuti tubuhmu

di balik pohon-pohon yang bergerak ke kanan dan kiri bersama kicauan burung gereja


bukannya pengorbanan harta dan benda untuk merah putih adalah rasa suka nona?

bukannya tumpah darah untuk merah putih adalah rasa cinta nona?

bukannya pengorbanan nyawa untuk merah putih adalah rasa sayang nona?


untukmu nona, merah putih ini dipertaruhkan


@fahmieljor

Yogyakarta, 23 Agustus 2019



Senin, 11 Agustus 2025

Kadang dua, kadang tiga - [Merayakan Ibadah Puisi]

bangun sebelum lupa

tidur setelah ingat


begitulah roda

berjalan lalu berputar

begitulah rumah

pergi sehabis pulang


buku berdebu

gitar sumbang

lampu redup

cermin kotor

bersama meja kayu


angin yang berisik

air yang mengalir

api yang membakar

tanah yang lupa


sajak tak berirama

puisi tak bernada

musik tak bersuara

cinta harus bersua


merekahklah nona

bersama gelap malam

ditemani percikan bintang


beginilah rasa

 hanya dirimu nona

tidak percaya? 

datanglah sendiri

lihatlah sendiri


@fahmieljor

Makassar, 29 Januari 2022

 


Senin, 04 Agustus 2025

Butuh! - [Merayakan Ibadah Puisi]

aku menembus dimensi waktu

mencarimu yang begitu dekat

dengan perjalanan yang sangat jauh


aku termenung dalam ruang kosong

yang dingin dan bermandikan keringat

lalu mengajukan doa paling teduh


aku menyusuri dunia tanpa batas

berharap bertemu denganmu di persimpangan

menghentikanku yang masih terus berjalan


aku ingin menemukanmu nona

menatap senyummu

menarikku dari sesatnya jalan

menyelimutikudengan kasih

melepas lelah berkepanjangan


sekali lagi, aku ingin dirimu

ah bukan! aku butuh dirimu, nona!


@fahmieljor

Makassar, 10 Januari 2022



Senin, 28 Juli 2025

Merapal Doa - [Merayakan Ibadah Puisi]

Kalaupun kau tak melihatku

tak membaca pesanku

bahkan tak mempedulikanku

itu tak jadi masalah bagiku


aku hanya ingin merapal doa penembus langit

membawa pesan paling sakti

agar sang khalik selalu mendekapmu dalam hangat kasih-Nya

supaya tak ada lagi cemas di senyummu nona


@fahmieljor

Makassar, 06 Januari 2022



Senin, 21 Juli 2025

Netizen! - [Merayakan Ibadah Puisi]

Semua orang adalah netizen, begitupula denganku

menyusuri gelombang deras dunia digital

sedih dan bahagia atas segala yang lalu lalang di jagat media


aku adalah netizen

yang mengamati hidupmu dalam layar kecilku

aku adalah Netizen

yang menanti kabar baikmu dalam 15 detik perputaran waktu


aku tak perlu algoritma yang ribet

karena algoritma tidak bisa menuntunku

kaulah yang menuntunku menemukanmu


pada akhirnya, nona

aku hanya seorang netizen

yang menekan tombol 'suka' pada potret senyummu yang kau unggah kala itu


@fahmieljor

Makassar, 26 Desember 2021



Senin, 14 Juli 2025

Di Samping Perapian - [Merayakan Ibadah Puisi]

Ibu

AKu berdiri di samping perapianmu

berpeluk pada panas yang teduh


Ibu

aku berdiri di samping perapianmu

berselimut api yang syahdu


pada ruang tunggu

aku merasa terbelenggu

dan kau datang bagai peluru

memburu belenggu yang membatu


kau adalah minyak yang menyalakan cahaya

kau adalah cahaya yang menjelma harapan

kau adalah harapan yang menemani doa

dan, kau adalah doa yang menembus langit


@fahmieljor

Makassar, 22 Desember 2021




Senin, 07 Juli 2025

Cahaya Kemenangan - [Merayakan Ibadah Puisi]

Nona, kau adalah cahaya kemenangan 

bagi jiwa yang kalah sepertiku

aku duduk menunggumu di samping lentera yang kehabisan minyak


sekali lagi nona, kau adalah cahaya kemenanganku

yang menang bahkan sebelum pedang selesai terhunus dari sarungnya


@fahmieljor 

Yogyakarta, 17 Desember 2021



Senin, 30 Juni 2025

Benarkah sore itu indah? - [Merayakan Ibadah Puisi]

Benarkah sore itu indah?

sore adalah kebisingan yang hadir

riuh suara klakson mobil yang berebut jalan

ramai para pemotor meluncur dalam celah sempit jalanan


benarkah sore itu indah?

sore adalah resah yang datang

menunggu kabar apakah harus lembur atau tidak

menanti jawaban pasangan apakah malam ini jalan atau tidak


benarkah sore itu indah? ya mungkin saja

anak-anak yang bermain dan berlari di bawah teduhnya langit

ibu-ibu yang asik mengobrolkan sesuatu di depan rumah

bapak-bapak yang asik memainkan bidak catur di pos ronda

serta para tuna asmara yang asik merenung dan berharap cintanya segera berlabuh


Tuna asmara? cuih, 

sungguh menjengkelkan menjadi tuna asmara di sore yang katanya indah ini


@fahmieljor

Makassar, 30 November 2021



Senin, 23 Juni 2025

Pengembara Waktu - [Merayakan Ibadah Puisi]

kita adalah pengembara waktu

bertemu kala detik berhenti diam


kita adalah pengembara waktu yang bermimpi dapat melompatinya

kembali ke masa lalu yang kelam

menuju masa depan yang teduh


kita adalah pengembara waktu

menghibur diri dengan berhenti sejenak


kita adalah pengembara waktu yang berharap dapat menghentikannya

karena pertemuan yang begitu cepat

atau perpisahan yang terlalu lama


kita adalah pengembara waktu

yang tidak pernah menang melawan waktu


@fahmieljor

Makassar, 29 November 2021



Senin, 16 Juni 2025

Krisis - [Merayakan Ibadah puisi]

Ketika hujan datang tanpa musim

ketika panas menusuk tanpa permisi

itu bukan berarti hatimu sedang patah

atau cintamu sedang diambang kematian


Tapi, karena lagi krisi iklim


@fahmieljor

Makassar, 14 November 2021



Senin, 09 Juni 2025

Menjengkelkan - [Merayakan Ibadah Puisi]

rasa adalah luka yang paling tidak masuk akal


kau butuh banyak kekuatan untuk menahannya

tapi cuma butuh sedikit keberanian untuk membicarakannya


menjengkelkan! bahkan dengan begtitu banyak keberanian

kau belum tentu mendapatkannya

izinkan aku bertanya, 

"bagaimana rasanya memukul angin dengan sekuat tenaga?"


@fahmieljor

Makassar, 06 November 2021



Senin, 02 Juni 2025

Memaki Diri Sendiri - [Merayakan Ibadah Puisi]

Cemas membuat kita meminta pada sang Kuasa

takut membuat kita memohon pada Sang pencipta

dan kalah dalam kehidupan membuat kita tertunduk

penuh air mata dihadapan Tuhan Semesta


Tapi, bahagia membuat kita menuhankan segalanya

kecuali Tuhan itu sendiri


DASAR MAKHLUK CIPTAAN TIDAK TAU DIRI!


ini tidak lebih dari susunan kata

untuk mengingatkan sekaligus memaki diri sendiri

ah sial, saya adalah salah satunya!


@fahmieljor

Makassar, 06 juni 2021




Senin, 26 Mei 2025

Kalau Belum Mati - [Merayakan Ibadah Puisi]

Kalau belum mati

jalan masih bisa ditapaki


Kalau belum mati

langit masih bisa dinikmati


kalau belum mati

laut masih bisa disebrangi


kalau belum mati

gunung masih bisa didaki


kalau belum mati 

gedung masih bisa dihuni


kalau belum mati

maka, jangan berhenti!


@fahmieljor

Makassar, 30 Mei 2021



Senin, 19 Mei 2025

Mimpi - [Merayakan Ibadah Puisi]

Mimpi adalah apa yang dituliskan nestapa kehidupan

ia memberi harapan ketika kesadaran hadir di ujung mata


mimpi adalah ingin dalam angan

ia melukis gagasan di atas kanvas khayalan


mimpi bukan omong kosong yang terus diteriakkan

ia lahir sebagai kewajiban yang harus diperjuangkan


mari hidup bersama mimpi-mimpi yang digoreskan

dan aku ingin menjalani setiap mimpi bersamamu, nona!


@fahmieljor

Makassar, 26 Mei 2021